• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy
Move and rotate elements by dragging them.
Resize by dragging this corner.
Rendered Image

Your label here

Empat Pilar Dalam Pengorganisasian

 on Rabu, 06 Januari 2016  



Empat Pilar Dalam Pengorganisasian

Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert ( 1995 ), terdapat empat pilar ( building blocks ) yang menjadi dasar untuk melakukan proses pengorganisasian, yaitu :
1.    Pembagian kerja ( division of work )
Dalam pencapaian tujuan perencanaan, tentunya telah ditentuan. Keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang telah direncanakan tersebut, tentunya perlu disederhanakan guna mempermudah mengimplementasianya.
Upaya untuk penyederhanaan keseluruhan kegiatan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi sederhana dan spesifik dimana setiap orang ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut dinamakan sebagai pembagian kerja . 
Contoh di dalam bisnis restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dll.
2.    Pengelompokan pekerjaan ( departmentalization )
Setelah pekerjaan di spesifikan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.
Seperti contoh pada restoran bisnis di atas bagian pencatatan menu. Bagian tersebut bertugas memberitahukan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan. Kegiatan tersebut bisa dikelompokan menjadi satu departemen yang saling bekerjasama.
3.    Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi ( hierarchy )
Dua konsep penting dalam proses penentuan hierarki yaitu:
a.    Span of management control
Yaitu berkaitan dengan jumlah orang atau bagian dibawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu.
Contoh dari bisnis restoran diatas, disetiap bagian diperlukan beberapa orang dibawah atasan yaitu 1 orang untuk bagian keuangan, 2 orang untuk bagian dapur, dan 3 orang untuk bagian pelayan.
b.    Chain of command
Yaitu menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan bagian mana yang akan melapor ke bagian yang telah ditentukan. Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hierarki yang paling tinggi ke hingga hierarki yang paling rendah.
Contoh dapat diketahui bahwa pelayanan 1, pelayan 2, dan pelayanan 3 memiliki batasan kewenangan dalam pekerjaannya di bagian pelayanan dan tidak berwenang untuk melakukan pekerjaan dibagian keuangan atau dapur. Dan setiap pelayanan bertanggung jawab kepada kepala bagian pelayanan.
4.    Koordinasi ( coordination )
Koordinasi sebagaimana menurut Stoner, Freement, dan Gilbert ( 1995 ) pada dasarnya adalah the process of integrating the activities of separate department in order to pursue interganizational goals effectifelly.
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi tercapai dengan efektif. Tanpa koordinasi, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh setiap bagian organisasi tidak akan terarah dengan baik.
Contoh pada bagian pemasaran dan bagian keuangan, agar tingkat penjualan meningkat, maka bagian pemasaran mengusulkan untuk menaikkan biaya promosi. Jika bagian keuangan dan pemasaran tidak berkoodinasi, dapat dibayangkan akan terjadi konflik kepentingan antar bagian, padahal kedua bagian tersebut sebenarnya bermaksud baik bagi kepentingan perusahaan.
Dengan menaikkan biaya promosi, maka bagian pemasaran berharap agar penjualan meningkat. Jadi jelas intinya bahwa semua kegiatan yang akan dilakukan harus saling berkoodinasi

Empat Pilar Dalam Pengorganisasian 4.5 5 Unknown Rabu, 06 Januari 2016 Empat P ilar D alam P engorganisasian Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert ( 1995 ), terdapat empat p i l...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

J-Theme