• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy
Move and rotate elements by dragging them.
Resize by dragging this corner.
Rendered Image

Your label here

Pengawasan dalam organisasi

 on Kamis, 07 Januari 2016  



 Pengawasan dalam organisasi


A.   Pengertian Pengawasan
Pengawasan (controlling) sering dinamakan dengan fungsi controlling, Evaluating,  Appraising, dan cerrecting. Semua istilah ini memiliki arti yang hampir sama, yaitu mengontrol atau mengendalikan, mengevaluasi, menilai atau mengukur, dan mengkoreksi.
Pengawasan (Controlling) secara sederhana adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan dicapai, menilai pelaksanaan dan jika perlu, mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengertian perencanaan yang dikemukakam oleh para ahli:
1.      Viktor M. Situmorang dan Jusuf Juhir, pengawasan adalah Setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sampai dimana pelaksanaan tugas yang dilaksanakan menurut  ketentuan  dan  sasaran  yang  hendak  dicapai.
2.      Sondang P. Siagian, pengawasan merupakan pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
3.      Stoner, Freeman, Dan Gilbert (2000), pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktivitas yang terlaksana  sesuai dengan apa yang dilaksanakan.
4.      Terry,2000:166, fungsi pengawasan adalah identifikasi berbagai faktor yang menghambat sebuah kegiatan dan juga pengambilan tindakan koreksi yang di perlukan agar tujuan organisasi tetap tercapai.

B.   Pengertian Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah suatu fungsi menajemen yang merupakan pengukuran dan koreksi semua kegiatan dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencan organisasi dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan dan pengendalian  punya hubungan yang erat. Banyak penulis menajemen yang berpendapat bahwa kedua fungsi menajemen tersebut tidak dapat dipisahkan, tanpa tujuan dan rencana-rencana,pengendalian adalah tidak mungkin dilaksanakan , karena hrus membandingkan antara rencana-rencana yang dibuat dengan pelaksanaanya.
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi (performance standar) dengan perencanaan sasarannya guna menyelesaikan sistem informasi  umpan balik, membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah di tetapkan terlebih dahulu. Menentukan apakah ada penyimpangan (deviasi) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan dimanfaatkan secara efektif guna mencapai tujuan perusahaan.
Sistem pengendalian (control system) adalah seperangkat instrumen yang terdiri dari penetapan tujuan secara formal, pemantauan kerja, evaluasi kinerja, dan sistem pemberian umpan balik yang akan memberikan berbagai informasi kepada

para manajer mengenai apakah strategi dan struktur organisasi yang saat ini ada dapat berjalan secara efektif dan efisien.
            Pengertian pengendalian menurut para ahli :
1.      Robert J. Mocler, penendalian manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi(performance standar) dengan perencanaan sasaranya guna mendesain sitem informasi umpan balik, membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu, menentukan apakah ada penyimpangan (deviasi) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan tersebut.
2.      Earl P.Strong dan Robert D.Smith :organisasi membutuhkan pengendlian (control) karena terdapat sejumlah pandangan yang berlainan mengenai cara terbaik untuk mengelola suatu organisasi.
3.      Mulyadi 2007 : usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui perilaku yang diharapkan.
4.      Agung Praptapa : suatu proses penjaminan dimna perusahaan dan orang-orang yang berada dalam  perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5.      Robbins coulters 2003, proses pengendalian terdiri dari empat aktivitas, yaitu penetapan tujuan (goal setting), pengukuran (measuring), membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja (comparing aktual performance against standard) dan tindakan manajerial (managerial acktion).







C.   Tipe-Tipe dalam Pengawasan
Dalam pengawasan menurut Winardi (2000) terbagi menjadi 3 tipe atas dasar fokus aktivitas  pengawasan. Yaitu  antara lain:

1.Pengawasan Pendahuluan (Preliminary Control)
Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibanding dengan hasil yang diperkirakan/rencanakan. Dipandang dari sudut prespektif,kebijaksanaan merupakan pedoman dimasa yang akan datang.    Merumuskan  kebijakan-kebijakan            termasuk          dalam  fungsi perencanaan sedang tindakan implementasi kebijakan merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
            Pengawasan Pendahuluan Meliputi:
a)      Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia
b)      Pengawasan pendahuluan Modal
c)      Pengawasan pendahuluan Bahan-bahan
d)      Pengawasan pendahuluan sumber daya finansial

2.Pengawasan Pada Saat Kerja Berlangsung (Cocurent Control)
Adalah merupakan tindakan yang biasa dilakukan oleh supervisor yang mengarahkan        pekerjaan            bawahannya.   Direction berhubung dengan tindakan para manager untuk berupaya:
a.       Mengajarkan para bawahan bagaimana cara yang baik untuk menerapkan metode           atau standart kerja(SOP)
b.      Mengawasi pekerjaan harus disesuaikan dengan standart yang ada,supaya hasil yang diharapkan sesuai dengan cita-cita






Proses pengawasan ini tidak hanya meliputi cara apa yang dipakai atau dikomuniksikan namun juga sikap perorangan memberikan penyerahannya.


3. Pengawasan Feed Back (Feed Back Control)
Ciri khas dari metode  pengawasan ini adalah feed back(umpan balik) adalah dipusatkan pada hasil historikal sebagai landasan untuk mengoreksi tujuan yang akan datang. Sejumlah pengawasan feed back banyak dilakukan oleh dunia bisnis.

a.       Analisa laporan keuangan (Financial Statement Analysis)          
b.      Analisa Biaya standard (Standard Cost Analysis)
c.       Pengawasan Kualitas (Quality Control)
d.      Evaluasi hasil pekerjaan pekerja/karyawan(Employe Perfomance Evaluation).


D.Tahap- tahap proses pengawasan
Tahap-tahap dalam proses pengawasan, (Daft, 2006 : 329) yang terdiri dari empat      tahap:
1.      Membangun standar kinerja
MEMBANGUN STANDAR KERJA, standar kinerja yang digunakan untuk membandingkan aktivitas-aktivitas organisional, standar kinerja yang dapat meliputi pengurangan angka penolakan dari 15 sampai5 persen, meningkatkan laba investasi korporasi menjadi 7 persen, atau mengurangi jumlah kecelakaan.

2.      Mengukur Kinerja Aktual
MENGUKUR            KINERJA      AKTUAL,      organisasi menciptakan laporan-laporan, setiap minggu, atau setiap bulan. Ukuran-ukuran ini harus berkenaan dengan standar-standar yang ditentukan pada langkah pertama proses pengendalian.
3.      Membandingkan kinerja dengan standar
MEMBANDINGKAN          KINERJA       DENGAN STANDAR, proses pengendalian ini adalah membandingkan aktivitas aktual dengan standar kinerja.
4.      Mengambil tindakan korektif
MENGAMBIL           TINDAKAN KOREKTIF, para manajer juga menentukan perubahan-perubahan, jika ada, yang di perlukan. Dalam sebuah pendekatan pada pengendalian dari atas kebawah yang tradisional, para manajer memrpergunakan wewenang formal mereka membuat perubahan-perubahan yang di perlukan.


E. Tujuan pengawasan  dan pengendalian
Terdapat empat tujuan pengawasan: (Griffin, dalam Sule 2006:318) menjelaskan keempat tujuan tersebut adalah adaptasi lingkungan, memenimalkan kegagalan, memenimumkan biaya, dan mengantisipasi kompleksitas dan organisasi.
1.      Adaptasi lingkungan
Tujuan awal dari fungsi pengawasan adalah agar perusahan terus beradabtasi dengan perubahan yang terjadi dilingkungan perusahaan, baik lingkungan yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Sebagai contoh ketika teknologi informasi dan komputer belum secanggih saat ini, kualifikasi minimum tenaga kerja sebuah perusahaan hanya dibatasi pada kemammpuan mengetik, atau kualifikasi pendidikan umum seperti SMU dan lain-lain. Namun ssat ini, ketika hampir seluruh perusahaan mengunakan komputer sebagai ujung tombak kegiatan sehari-harinya yaitu dari mulai pengetikan, pemrosesan data, laporan keuangan dan lain sebagainya.
2.      Meminimumkan Kegagalan
.                 ketika perusahaan melakukan kegiatan produksi misalnya, perusahaan berharap agar perusahaan  kegagalan semenimal mungkin. Ketika perusahan memiliki target produksi sebanyak 20.000 Unit perhari, maka perusahaan menginginkan bahwa bagian produksi dapat menghasilkan produk sebanyak unit tersebut. Bisa dikatakan, ketika bagian produksi ternyata hanya mampu menghasilkan 19.000 Unit yang tidak memenuhi standar, maka perusahaan mengalami 1.000 Unit kegagalan dalam produksi, dan hal tersebut akan sangat merugikan perusahaan karna target tidak tercapai.
3.      Meminimumkan Biaya
       Tujuan ketiga dari fungsi pengawasan adalah untuk meminimumkan biaya. Sebagaimana contoh di kemukakan diatas, krtika perusahaan mengakami kegagalan sebanyak 1000 Unit, maka akan ada pemborosan biaya sebanyak 1.000 unit yang tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, fungsi pengawasan melalui penetapan standar tertentu dalam meminimumkan kegagalan dalam produksi misalnya, akan dapat meminimumkan biaya yang akan di keluarkan oleh perusahaan.
4.      Antisipasi Kompleksitas Organisasi
      Tujuan terakhir dari fungsu pengawasan adalah agar perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks. Ketika kegiatan perusahan hanya memproduksi satu jenis barang, atau 10 orang pekerja, atau dua
bagian dalam struktur organisasi, barangkali kegiatan manajemen dapat relatif mudah untuk di lakukan.


[1] Hafulyon,Desember2010.Dasar-dasar manajemen STAIN Batusangkar Hlmn106
                            


[2] Sabardi, Agus,2001. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Akademi dan perusahan YKPN. Hlmn210

[4] Sabardi, Agus,2001. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Akademi dan perusahan YKPN. Hlmn 108-109

[5] Ernie  Tisnawati Sule dkk, 2006, Pengantar Manajemen, Prenada Media, Hlm318-320

Pengawasan dalam organisasi 4.5 5 Unknown Kamis, 07 Januari 2016  Pengawasan dalam organisasi A.    Pengertian Pengawasan Pengawasan (controlling) sering dinamakan dengan fungsi controlling,...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

J-Theme